Wellcome to my blog, a blog with the themes of monivation, philosophy of life, and inspiring stories... Discover your life spirit here..!!

Tentang Saya

My Photo
Tangerang, Indonesia
Seorang mahasiswa yang tertarik dengan filosofi kehidupan, Studying Akuntansi Pemerintahan STAN, Contact: 085717611514 / @khairul_amri_d / Fb: Khairul Amri Dalimunthe

Ilmu

| Tuesday, March 8, 2011 |
Readers


Ilmu merupakan suatu kata yang sudah tidak asing lagi bagi semua orang. Hampir semua orang sudah pernah mendengar kata ilmu (kecuali anak bayi..hehehe). Kata yang saat ini dan dulunya juga sering dicari-cari oleh semua orang. Diinginkan oleh orang-orang, diagung-agungkan karena kepopulerannya.

Jelas mengapa ilmu itu diinginkan. Seseorang yang berilmu akan disegani di lingkungan sekitarnya. Berikut definisi ilmu (sumber: id.ikipedia.org)

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

(sumber: id.wikipedia.org)

Saya pernah membaca sebuah quote yang bagus sekali tentang ilmu. “Ilmu bagaikan pisau di dapur, dapat digunakan untuk memasak atau untuk membunuh orang lain”. Terihat sadis memang …’membunuh orang lain’. Saya mencermati quote itu dan merenungkan apa kira-kira maksudnya. Dan memang benar adanya maksud dari quote itu. Seperti pisau di dapur, ilmu mempunyai dua sisi juga. Bisa digunakan untuk kebaikan (pisau: memasak) atau untuk kejahatan (pisau: membunuh). Semua kembali ke orangnya.

Orang yang berilmu dapat menebar kebaikan dengan menggunakan ilmunya. Orang yang berilmu dapat memberikan kontribusi yang lebih bagi lingkungan sekitarnya. Contohnya saja seorang pemuda yang turun ke lapak-lapak dan kemudian mengajari anak-anak di lapak tersebut membaca dan menulis. Sungguh pengabdian yang mulia. Sungguh tidak bisa diukur pahala anak muda itu. Sebaliknya orang yang berilmu dapat pula menggunakan ilmunya untuk kejahatan. Misalnya saja seorang ahli bom malah membuat bom untuk aksi terorisme. Sungguh laknat orang seperti itu.

Jadi hati-hatilah kalau sudah berilmu, pergunakanlah ilmumu untuk kebaikan. Insya Allah engkau akan dinaikkan deratmu oleh Allah. Firman Allah:

“… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang yang ber’ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S.Al-Mujaadalah :11)

Ditulis oleh: Khairul Amri Dalimunthe

8 November 2010




Related Post:



4 comments:

Anonymous said...

MUDAH2AN BERMAMFAAT BRO
http://www.colom-cerita.blogspot.com/

deska said...

Bagus tuhhh

Khairul Amri Dalimunthe said...

@cardu
aminnn...

Khairul Amri Dalimunthe said...

@deskamakasi mas...

Post a Comment

TRANSLATE

Daftar Isi

Artikel Lain

 

TERBARU

SAHABAT MOTIVEME

GUEST BOOK


ShoutMix chat widget
DreamHost promo